Lirik Lagu-Lagu Keroncong

Kr. SAMPUL SURAT

Sepuluh tahun yang telah lalu
Di Suatu pagi yang cerah
Datanglah sepucuk surat yang telah lama kunantikan
Betapa riang rasa hatiku
Tak dapat kusimpan jua
Segera ku buka sampulnya
Dengan penuh pengharapan
Tetapi apa dayaku….. disaat itu kecewa
Yang ku trima hanyalah sampul kosong belaka
Walaupun hatiku remuk redam
Sampulnya ku simpan jua
Agar jadi kenang-kenangan
Selama hidup di dunia


Kr. DEWI MURNI

Dewi Murni berkembenkan Sutra Ungu
Melambai meria rasa
Semerbak memenuhi… Angkasa beralih biru
Di….Baliknya….Awan …
Membayang pelangi beraneka warna
Menantikan sang dewi murni
Turun bermandi di telaga dewa
Kuntum Bunga semua Serentak mekar
Menyebar wangi
Untuk menyambut dewi Murni
Bertiti pelangi  Turun Mandi


Kr. TANAH AIRKU


Mendalam Lembah Curam
Di sela gunung meninggi
Suatu pemandangan
Tanah Airku Indonesia Elok Adil
Sungai-Sungai mengalir berliku
Melalui hutan yang menghijau
Menuju kelaut biru
Serta padi beralun mendesah
Dihembus angin nan menderu
Indah Tanah Airku
Indonesia Raya
Pujaan Bangsaku
Tanah airku yang kaya raya
Dengan Pemandangan Alamnya


DINDA BESTARI

Hati tenang melamun, oh dinda juwitaku
Ingat beta riwayat yang dulu
Waktu beta bertemu
Hati rindu berduri sayang tidak tersampai
Retak patah jiwa tak bernyali
Ingat dinda bestari
Maafkan dindaku beta lama tak bersua
Karna sedang membela negara
Yang terserang bahaya
Do’a puji juwita
Ku harapkan bersama
Sampaikanlah dindaku segera 
Untuk medan taruna


Kr Kemayoran

La la la la la la la oh ……Buah duren dimakan kalong
Jiwa manis indung di sayang La la la la la la la oh……..
Tampang sih keren Tampang sih keren Kantongnya kosong
Anak kancil lari kehutan  kau memang centil bikin gregetan
La la la la la la la oh…….buah manis buah rambutan
Jiwa manis indung disayang
 La la la la la la la oh…..Adik yang manis Adik yang manis mata duitan
Ribu-ribu si anak rusa
Abang terlalu suka menggoda
La la la la la la la oh ( musik intro)
Angin ribut di musim hujan  jiwa manis indung disayang La la la la la la la oh….
Janganlah takut biarpun tongpes masihlah bujang
Memang garam saranya asin  ngaku bujangan anak selusin
La la la la la la la oh…….
Makan bakso dikaki lima Jiwa manis Indung disayang
La la la la la la la oh….Kalaulah jodoh Kalaulah jodoh tak kan kemana
Ini lagu keroncong asli Tua dan muda senang di hati



Kr TELOMOYO

Hasrat hatiku ingin berlagu
Membawa Telomoyo nama lagunya
Oh… inilah….kroncong asli
Sejak jaman Dulu kala
Untuk menghibur hati pendengar semua
Keroncong Telomoyo tetap kan bergema
Hati yang sedih tuan kembali gembira


Kr. Ditepinya Sungai Serayu

Di tepinya sungai Serayu
Waktu Fajar menyingsing
Pelangi merona warnanya
Nyiur melambai-lambai
Warna air sungai nan jernih
Beralun berkilauan
Desir angin lemah gemulai
Aman tentram dan damai
Gunung Slamet nan anggun
Tampak jauh disana
Bagai sumber kemakmuran
Kerta kencana Indah murni alam semesta
Tepi sungai serayu
Indah murni alam semesta
Tepi sungai serayu
Sungai pujaan bapak tani
Penghibur hati rindu

Lgm. TERKENANG-KENANG

Terkenang-kenang wajahmu
Dengan rupa yang manis
Terbayang senyum simpul di mataku
Oh rasa hatiku sedih
Terbayang-bayang parasmu
Yang tak dapat kulupa
Tapi sayang hanya sepintas slalu
Seperti dipermainkan saja
Sewaktu-waktu mungkin ku  dapat bertemu
Dengan kamu yang slalu kukenangkan
Ingin kubelajar kenal tetapi jangan marah
Billa kamu tidak berkeberatan
Sudilah kiranya menerima

  

Lgm. FATWA PUJANGGA

Tlah ku trima suratmu nan lalu
Penuh sanjungan kata merayu
Syair dan pantun tersusun indah sayang
Bagaikan  sabda fatwa pujangga
Kan kusimpan suratmu nan itu
Bak pusaka yang sangat bermutu
Walau kita tak pernah bersua sayang
Cukup sudah tandamu setia
Ref :
Tapi sayang ……sayang sayang seribu kali sayang
Kemanakah risalahku kualamatkan
Terimalah jawabanku itu
Hanyalah do’a restu illahi
Mogalah engkau tak putus asa sayang
Pasti kelak kita kan bersua

Kr. HANYA ENGKAU

Hanya engkau
Surya untuk penghidupanku
Menerangi keseluruh kalbu
Oh….betapakah
Riang ria jiwaku di sampingmu
Hanya engkau tujuanku satu
Dikau manis embun sakti dini hari
Dengarkanlah hatiku menyanyi

Lg .TELAGA SARANGAN

Teduh sunyi damai tenang telaga sarangan
Indah bukan buatan pemandangan untuk bertamasya
Tempat marga satwa mandi berkecimpung ria
Bebas menghias diri berkicau murai di tepian tlaga
Kolam air ciptaan tuhan dipagr bukit bukit rimba
Tempat insan datang untuk menghibur lara
Dikakinya gunung lawu di situ letaknya
Kagum aku memandang keindahanmu oh rahasia alam



Kr. INDONESIA PUSAKA

Indonesia tanah air beta pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala tetap di puja-puja bangsa
Disana tempat lahir beta dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung dihari tua
Sampai akhir menutup mata



TINGGI GUNUNG SERIBU JANJI

Seribu tahun kau berjanji seribu tahun ku menanti
Asal saja kau setia daku tak melangar janji
Pergilah kekasih hati nan perwira jaya sakti
Harapanku bahagia semoga tak kecewa untuk selama-lamanya
Memang lidah tak bertulang tak berbekas kata-kata
Tinggi gunug seribu janji lain di bibir lain dihati
Aku pergi tak’kan lama hanya satu hari saja
Seribu tahun tak lama hanya sekejap mata
Kita kan berjumpa pula

BANDAR JAKARTA

Awan Lembayung menghiasi bandar indah permai
Amat  terlindung oleh pulau seribu melambai
Melambai rona-merona mengembang layang
Laju perahu nelayan memecah bumi menyisir pantai
Wujud teluk jakarta 
Indah lukisan alam kala senja menjelang pelukan malam
Burung putih menyampaikan salam
Kata selamat malam

SEPASANG MATA BOLA


Hampir malam di jogja
Ketika kereta tiba
Remang-remang Cuaca
Terkejut aku tiba-tiba
Dua mata memandang
Seakan-akan dia berkata
Lindungi aku pahlawan
Daripada sang angkara murka
Ref :
Sepasang mata bola
Dari balik jendela
Datang dari Jakarta
Nuju medan taruna
Kagum ku melihatnya
Sinar sang perwira rela
Hati telah terpikat
Semoga kelak kita berjumpa pula


SURABAYA

Surabaya Surabaya oh Surabaya
Kota kenangan kota kenangan
Tak kan ku lupa
Di sanalah disanalah Di Surabaya
Tuk pertama tuk pertama kami berjumpa
Ku teringat masa yang telah lalu
Beribu insan beribu hati bersatu padu
Surabaya ditahun empat lima
Kami berjuang kami berjuang
Bertaruh nyawa


MAHA MERU

Maha meru menjulang tinggi
Membelah angkasa biru
Berpayung awan nan putih bersih
Menggetar hati terharu
Indah mega bayangan lalu
Nampak jauh sukma hati
Menegak bagai perwira sakti
Memandang di awan tinggi
Ku peluk mahameru
Mengejar cita-cita
Gemilang merayu
Menjaga ibu semata
Kupuja wahai kau perwira
Menjaga ibunda ratu
Bagaikan mahameru sempurna
Tetap berbakti selalu

MENGAPA KAU MENANGIS

Mengapa kau menangis kasih
Aku selalu rindu padamu
Hapuslah air matamu kasih
Ku kan kembali padamu
Percalah padaku kasih
Aku tak kan mengingkari janji
Jangan menangis lagi kasih
Ku kan kembali padamu


STB. JAUH DIMATA


Ohhh jauh dimata, dalam kenangan
Wajahmu tetap terbayang
Sungguh berat kita berpisah , air mataku titik berlinang

Oooh kabar berita kirimkan saja diangin melayang
Bila ingin berjumpa, kirimkan rindu hatiku di awal petang

Kekasih hatiku, pergilah engkau pergilah pergi berjuang
Daku menunggu selamanya, selagi hayat dikandung badan
Tabahkan hatimu ( oo kekasih hatiku) , selamat engkau dalam perjalanan
Selama engkau jauh, dihatiku jadilah harapan hidupku

(kembali ke : ..kekasihku)

PAHLAWAN MERDEKA

Pahlawan merdeka yang gugur sebagai bunga
Jatuh mewangi di atas pangkuan ibunda
Walaupun kamu telah gugur menjual nyawa
Namamu tetap tercatat jadi sebagai satria
Reff :
Kesuma nan indah oh bunga Negara
Aji jaya sakti, nan sejati
Pahlawan merdeka yang pecah sebaagi ratna
Terpencar tersebar di bumi Indonesia
(intro dan kembali ke ….kesuma yang indah)


JUWITA MALAM

Engkau gemilang, malam cemerlang
Bagaikan bintang timur sedang mengembang’
Tak jemu-jemu mata memandang
Aku namakan engkau Juwita Malam
Sinar matamu menari-nari
lLangsung menembus kedlam jantung kalbu
Aku terpikat masuk perangkat
Apa daya asmaara sudah melekat
Reff;
Juwita malam, siapakah gerangan tuan
Juwita malam, dari bulankah tuan
Kereta kita segera tiba
Di Jatinegara kita kan berpisah
Berilah nama , alamat serta
Esok lusa boleh kita jumpa pula
(intro dan kembali ke ….sinar matamu)

 

ARYATI


Aryati,…..Dikau mawar asuhan rembulan
Aryati,…..Dikau gemilang seni pujaaan
Dosakah hamba mimpi berkasih dengan tuan
Ujung jarimu, kucium mesra tadi malam
Dosakah hamba memuja dikau dalam mimpi
Hanya dalam mimpi
Aryati,…..Dikau mawar ditaman hayalku
Tak mungkin dikau terpetik daku
Walaupun, demikian nasibku
Namun aku bahagia seribu satu malam





MORITSKO

Jikalau tuan mendengarkan ini
Haraplah supaya, senang di hati

Oooo aii memetik gitar
Sambil berbanyi membikin pendengar
Senanglah di hati

Haiii kroncong moritsko aku dendangkan
Agar hati rindu menadilah senang

Pasang telingan dengarkan yang terang
Apa yang kukata, di hati dendang
Haii jangan bersedih dan janganlah bimbang
Mendengarkan ini, kembali riang

Aiii keroncong Moritsko kroncong kenangan
Siapa yang mendengar hatinya berdebar


 

STB BAJU BIRU


Tatkala kita disana baru berjumpa
Yang pertama tama
Di waktu itu mengapa kau tak suka lihat parasku

Remuk redam, hatiku melayang
Di alun rindu asmara
Ooo kepadamu
Hanya kuberi nama si baju biru


Tapi sekarang tak kuminta
Kau berikan cintamu sejati
Hati terharu dari sopan serta irama kasihmu

Siang malam kepada si baju biru
Kumenanti nanti
Tetap dan pasti sehidup dan semati
Aku disampingmu




  
KOTA SOLO

Kota Solo, kota tempat kesenian asli
Tarian indah murni irama yang mengiringi
Banyak peziarah sejak purba hingga kini
Para agung serta pendekar sungguh maha sakti
Reff;
Sungguh indah kota solo banyak pemandangan
Mulai hiburan di tepinya bengawan
Kota Solo yang menjadikan kenang-kenangan
Hingga dapat menghilangkan hati sedih dan duka.



SAPUTANGAN


Sapu tangan yang harum baunya
Menawan hatiku
Basah airmataku karena datangnya tangisku

Saputangan yang dulu ku trima
Dari kekasihku
Pada masa dahulu berdua pertama bertemu

Reff:
Penuh dengan rencaan dan janji
Telah disetujui
Meskipun bagaimana terjadi
Sehidup semati

Sapu tangan di waktu sekarang
Sebagai hiburanku
Karena kekasihku sekarang, tinggalkan diriku

SAPU TANGAN DARI BANDUNG SELATAN


Saputangan sutra putih dihiasi bungan warna
Sumbang kasih jaya sakti, diselatan Bandung Raya
Diiringi kata nan merdu mesra, terima kasih dik janganlah lupa

Air mataku berlinang saputangannya kusimpan
Ujung jarimu kucium serta doa kuucapkan
Selamat jalan slamat berjuang
Bandung Selatan dilupakan jangan


Intro

Diiringi kata nan merdu mesra
Terima kasih dik janganlah lupa

Airmataku berlinang, saputanganmu kusimpan
Ujung jarimu kucium serta doa kuucapkan
Selamat jalan, slamat berjuang, Bandung selatan dilupakan jangan


SETANGKAI BUNGA MAWAR


Setangkai bunga mawar yang merah
Dahulu ku trima
Sebagai tanda mata berdua
Waktu saling cinta

Setangkai bunga mawar
Sepanjang hidupku
Karena itu hanya impian
Pada waktu dulu

Penuh dengan rencana dan janji
Menawan dalam hati
Karena engkau tinggalkan  pergi
Tak mungkin kembali

Setangkai bunga mawar yang merah
sekarang pun layu
ternoda karena tetesan darah
musnahlah hatiku

Setangkai bunga mawar yang merah
sekarang pun layu
Karena engkau tinggalkan  pergi
Tak mungkin kembali

 

SOLO DI WAKTU MALAM


Solo di waktu malam hari
Merempuh menarik hati sunyi
Banyak tempat penghiburan asri
Pandangan mata berganti

Jurug dan  Tirtonadi yang permai
Daun berbisik di tepi sungai
Kelap kelip sinarnya pelita
Remang remang bercahaya

Reff :
Sunyi malam dikala purnama
Terdengarlah nun disana
Sayup sampai Tertiup bahana
Gamelan gending irama

Solo di waktu malam
Suara seni yang merayu-rayu
Meresap dan mendalam dfi hati
Menawan sanubari

 

RANGKAIAN MELATI


Rangkaian melati yang kusimpan didalam hati
Mengikat jiwaku jiwamu tak akan berpisah lagi
Rangkaian melati yang ku ronce setiap hari
Setia menanti datangnya pahlawanku yang sejati
Reff :
Wajahmu berseri, penuh harapan suci
Semerbak harum mewangi, jasamu abadi
Rangkaian melati yang ju jaga sampai ku mati
Biarpun tak akan kembali
Pahlawanku yang sejati

 


RINDU MALAM


Sedang tidurku lagi nyenyak
Waktu tengah malam
Bulansedang mengembang,
Digambaran tabir siang

Reff :
Sunyi tengah malam
Terdengar seru rindu malam
Denganu acapan menyerukan salam

Terjaga mata dengan berdebar hati di dada
Mendengar bisik di dalam gelap
Seru rindu malam

Bengawan solo

Bengawan solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi perhatian insani
Musim kemarau Tak seberapa airmu

Dimusim hujan air menguap
Sampai jauh
Mata air dari jauh
Terkurung air seribu

Air mengalir sampai jauh
Akhirnya kelaut
Itu perahu Riwayatmu dulu
Kaum pedagang lalu naik itu perahu



MERATAP HATI

Meratap hati aku menangis ditinggal pergi
Kekasihku selalu menggoda

Oh…….sengsara rasa hati tersiksa
Bagaimana nasipku kini yang menanggung hati rindu

Oh……dengar kasih aku sedang menangis
Air mataku bercucuran seperti hujan gerimis



  
JALI JALI

Ini dia si jail-jali
Lagunya enaklagunya enak merdu sekali
Inilah dia si jali-jali
Lagunya enak lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli tuan
Eee Sayang Sayang di Sayang. Asakan tuan senang di hati
Eee capek sedikit tidak peduli  tuan
Eee Sayang Sayang di Sayang. Asakan tuan senang di hati

laju-laju lakulah perahu laju
Lajulah sampai lajulah sampai ke Surabaya
Lajulah laju perahu laju
Hai Sayang Sayang di Sayang, lajulah sampai ke Surabaya
Eee biarlah lupa kain dan baju Sayang
Ee biarlah lupa kain dan baju janganlah lupa kepada saya
Ee biarlah lupa kain dan baju sayang
Ee biarlah lupa kain dan baju janganlah lupa kepada saya

Kalaulah ada jarum yang patah
Jangan disimpan jangan disimpan di atas peti
Eee kalaulah ada jarum yang patah, jangan disimpan jangan disimpan diatas patah
Kalaulah ada kata yang salah tuan,
Eee kalau ada kata yang salah jangan disimpan dalam hati

Jalilah jali dari Cikini
Eee jali-jali dari Cikini
Jalilah jali sampai di sini.

TIDURLAH INTAN


Tidurlah intan tidurlah tambatan jiwa
Hari mulai malam pejamkanlah mata
Tidurlah intan tidurlah pualam bunda
Jangan  bermain juga bergurau tertawa

Reff:
Hidup tlah penat asyik bernyani-nyanyi
Menidurkanmu anakku jauhari

Tidurlah intan tidurlah ke kekasih hati
Esok hari kita bergurau kembali

KICIR KICIR


Kicir-kicir ya tuan ini lagunya
Lagu lama ya tuan betawi asli
Jangan dipikir ya Sayang terlalu lama
Lebih baik-lebih baik kita menyanyi

Riam riam ya nona riam ke hulu
Jambu hijau jatuh di tepi
Diam-diamya Sayang sabar dahulu
Kalau jodo kalau jodo pasti terjadi

Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Lagu merdu ya tuan dari Betawi
Terlalu lama ya abang memandang saya
Bisa nanti bisa nanti kan jatuh hati

Kicir-kicir ya tuan dari Cikini
Bawa satu bawa satu buah semanggi
Saya menyanyi ya Sayang sampai disini
Lain waktu-lain waktu berjumpa lagi


GAMBANG SEMARANG


Empat penari kian kemari jalan belenggang aduh
Sunggu jenaka menarik suara irama gambang
Sambil bernyanyi jongkok berdiri semua orang aduh
Sungguh jenaka nyanyi mereka irama dambang

Reff:
Bersuka ria gelak tawa semua orang karma
Hati tertarik grak grik si tukang gendang

Empat penari membikin hati menjadi senang aduh
Sungguh gayanya tari mereka gambang Semarang



TERATAIKU

Kududuk di tepi danau  …Airnya jernih kemilau
Menenangkan fikiran ka-cau serta hati.. risau
Apa lagi memandang bunga teratai mengembang
Yang sedang di tiup a-ngin mengangguk gemu-lai
Ref:
Terlintas bayangan wajahmu saying
Didanau teratai engkau gemilang
Sadar kini lamunanku …ku petik bunga teratai

Kucium dan ku cumbu rayu se-sertakan ku belai

 

JEMBATAN MERAH


Jembatan merah sunggu indah berpagar gedung indah
Sepanjang hari yang melintasi silih berganti
Mengenang susah hati patah, ingat jamaan berpisah
Kekasih pergi sehingga kini belum kembali

Reff:
Biar jembatan merah. Andainya patah akupun bersumpah
Akan kunanti dia disini, bertemua lagi

(Intro dan kembali ke …mengenang susah …)

RAYUAN PULAU KELAPA


Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat ku cinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
sejak dulu kala

Rff:
Melambai lambai , Nyiur di pantai
Berbisik-bisik, raja klana
Memuja pulau , nan indah permai
Tanah airku, Indonesia


CIRI WANCI

Langgeyane kang nganyar-anyari  ambuka kuthaning ati
Eseme madani kembang mlathi nanting ati wigar bali semi
Lunging tresno angrambati roso anglari dongengan kuno
Inggih yen pado legane emane sami wus winengku pager ayu
Ref:
Ciri wanci biso neniwasi lelewo ginowo mati
Ngundang ati tanpo nimbang roso wirang pati den tekati
Bumi jembar langit tanpo tepi dalan rusak den tekati
Pitutur becik tan biso numusi kang pirso mesem sajroning ati

Lgm Mawar Merah

Bunga mawar darimu yang kubawa sebagai gantimu
Untuk menjaga hati yang rindu mawar merah kasihku
Bunga mawar kusimpan yang mengundang cinta dalam hati
Biarpun layu tetap kusimpan janjiku sampai mati
Mawar merah indah permai oh mawarku
Menjadi kenang-kenangan selama hidupku
Bunga mawar darimu harum bunga menawan hatiku
Rindu dalam hati sanubari aku pergi sendiri

Lg. Jauh Sudah

Kini jauh sudah oh pujaan ku sayang
Hancur rasa hatiku bila teringat bila ku terkenang
Tak dapat ku lupa semasa disampingku
Rayuanmu nan mesra dan berkumandang
Di dalam tlingaku
Tetapi apa daya kini dikau pergi
Jauh dari pandangan laksana awan tinggi
Mungkin kau kembali besar harapan beta
Ku memohon dewata semoga kita kembal

 




Lgm. Bengawan Solo

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu
Jadi perhatian insani
Musim Kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan
Air meluap sampai jauh
Reff :
Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut
Itu perahu
Riwayatmu dulu
Kaum pedang
Slalu naik itu perahu



BUMI EMAS TANAH AIRKU

Aku percaya
bumi emas tanah airku
Sepanjang masa
'kan menghijau selalu

Di sana hutan-hutan rimba
memanggilkan hujan
Sungai dan danau
menyimpan air nan gunawan

Bumi digali
'kan berlimpah berkah abadi
Silih berganti tumbuhnya
bila ditanami.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Sport Dungus, Lereng Gunung Wilis

Sambil Heking Jepret Bunga Liar